Home

My World

Jumat, 18 September 2015

Belum Ada Judul

Belum Ada Judul
Gadis itu berjalan gontai menuju kelas paling ujung di salah satu koridor sebuah sekolah ternama di kota itu. Kelas paling ujung itu adalah kelas 12 IPA 3, Ia  tampak enggan melangkahkan kakinya menuju kelas tersebut, sejenak ia menghela nafas panjang lalu membuka pintu kelas tersebut. Belum selangkah ia  masuk ke dalam kelas ‘Brugh!!’. Seseorang menabraknya, hingga Ia jatuh terduduk, seorang anak laki-laki bertubuh tinggi, berambut cepak, serta mata coklat yang terlihat dingin. Anak laki laki itu mengulurkan tangannya pada gadis itu, bermaksud untuk membantunya bangun. Namun uluran tangannya langsung ditepis oleh gadis itu. Gadis itu segera bangkit dari duduknya, wajahnya sudah mulai memerah karena malu.
   “Nggak usah sok bantuin aku!” Ujar gadis itu ketus, anak laki laki itu hanya tersenyum pada gadis itu.
“Nggak usah senyum senyum deh, Aku bilangin sama kamu ya, lain kali kalau jalan pake mata!” bentak gadis itu
“ Vania, Vania. Kamu belajar bego dimana sih ?, dari dulu yang namanya jalan ya pake kaki, bukannya pake mata, mata tuh buat lihat jalannya.”  Ujar anak laki laki itu dengan nada mengejek.
“ Ya ya ya, aku kan belajar bego dari kamu !”  Ujar gadis itu tak mau kalah.
“ Kalo gitu, kayaknya kamu harus belajar lebih giat lagi, muridku tersayang !.”  Ucap anak itu sambil menepuk dahi Vania. Vania hanya diam, ia tak bisa membalas kata katanya lagi. Anak itu kemudian pergi begitu saja meninggalkan Vania dengan wajah merah penuh amarah.
“REVAAAAAAN………………!!!!!”
   Yup, nama anak laki laki tadi adalah Revan, Ia adalah ketua kelas 12 IPA 3, Ia adalah siswa yang aktif di organisasi, seperti OSIS, PMR, PRAMUKA, dan lain sebagainya, Ia juga sering di minta untuk menjadi panitia pada even-even di sekolah, dan bukan cuma itu saja, Ia memiliki segudang prestasi akademik, seperti juara 2 OLYMPIADE SAINS tingkat provinsi, juara harapan 1 dalam KARYA ILMIAH REMAJA tingkat kota, dan masih banyak lagi.  Sedangkan gadis itu adalah Vania, Ia memang tidak se-pandai Revan, tapi kalau masalah olahraga Ia jagonya, tahun ini Ia di tunjuk untuk menjadi ketua tim Basket putri di sekolahnya, sebelumnya Ia juga pernah menjabat sebagai wakil ketua tim Soft Ball SMA Airlangga ini ( oh ya sampai lupa, nama sekolah tempat mereka belajar ini adalah SMA Airlangga, keren kan ?! hehehe ^_^). Vania berkali-kali mengikuti kejuaraan nasional, dan walaupun bukan juara satu, tapi setidak-nya Ia dan timnya selalu bisa membawa piala untuk SMA Airlangga. 2 kepribadian yang berbeda ini awalnya di pertemukan dengan status sahabat, mereka berdua sudah menjadi sahabat sejak kelas 4 SD, namun karena sebuah kesalahpahaman, mereka pun berubah, dari sahabat yang amat dekat, menjadi musuh abadi yang mungkin akan kekal.