Assalamualaikum wr.wb
Syukur alhamdulillah pembaca readers masih menyempatkan
waktunya untuk membaca artikel menarik ini. Sebentar lagi semua kaum mukmin
akan melaksanakan kewajiban shaum di bulan yang penuh berkah yakni Bulan
Ramadhan. Sebagai kaum mukmin Bulan Ramadahan ini menjadi kesempatan untuk kita
mengumpulkan sebanyak-banyaknya pahala dan menjauhi segala larangan Allah swt.
serta tentunya untuk lebih dekat dengan Sang Pencipta yakni Allah swt.
salah satunya dengan menumbuhkan rasa Khusyu dalam Shalat. Semoga
dengan meningkatkan kekhusyuan kita dalam mengerjakan shalat, puasa kita akan
lebih affdol serta pahala yang di dapat akan semakin berlimpah.
Amin..
Sebagai mukmin tentu
ingin mengerjakan shalat sesuai yang dikehendaki oleh Allah swt yang
memerintahkan shalat wajib lima waktu. Yang hendak dituju oleh orang yang
mengerjakan shalat adalah :
1.
Tumbuhnya keikhlasan.
2.
Bertakwa kepada Allah
3.
Mengingat Allah
Tumbuhnya keikhlasan
ditandai dengan keikhlasan beribadah kepada Allah, untuk memurnikan ketaatan
hanya kepada-Nya, dan mengerjakan segala sesuatu yang diridhainya. Ketaatan
kepada Allah berarti tumbuhnya keinginan bagi orang yang mendirikan shalat
untuk melaksanakan perintah Allah dan menghentikan semua larangan-larangan-Nya.
Dengan shalat seorang akan selalu mengingat Allah, karena bacaan dari shalat
tediri dari tasbih, tahmid, takbir, do’a serta dapat merasakan keagungan dan
kebesaran Allah.
Mengerjakan shalat
adalah sebagai perwujudan dari keyakinan yang telah tertanam di dalam hati
orang yang mengerjakannya, dan menjadi bukti bahwa ia telah merasakan bahwa
dirinya sangat tergantung kepada nikmat Allah karena itu berusaha sekuat tenaga
untuk melaksanakan perintah-perintah Allah dan menghentikan
larangan-laranga-Nya.
Rasa khusyu ini
tentunya berpusat di dalam hati sanubari yang termanifasikan dalam gerak
anggota badan, pikiran dan perhatian. Rasulullah saw pernah menegur seorang
sahabat yang suka mengelus-elus janggutnya sedangkan ia sedang shalat.
Rasulullah menjelaskan bahwa rekannya itu tidak khusyu dalam mengerjakan
shalat. Selanjutnya Rasulullah saw bersabda bahwa kalau hatinya khusyu maka
anggota badannya akan khusyu pula.
Ahmad Ali Ash Shabuni
dalam Mukhtashar Tafsir Ibni Katsir menerangkan bahwa sikap khusyu dalam shalat
adalah dengan melempar pandangan ke arah tempat sujud dan khusyu akan tercapai
dengan mengosongkan hati hanya untuk shalat. Orang yang menjalankan shalat akan
memperoleh “ketenangan hati” dan “penyejuk hati”.
Dengan demikian maka
shalat itu dikerjakan dengan memahami arti bacaan dalam shalat, selalu ingat
kepada Allah dan takut akan ancaman-Nya, memanjatkan do’a hanya kepada Allah
dengan sepenuh hati dan ikhlas
beribadah
hanya kepada Allah dan merasakan suatu kenikmatan beribadah.
Wassalamualaikum wr.wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar